Rabu, 08 November 2017

Ukm Pandekar: life, jorney, and experience



       Organisasi yang identik dengan latihan fisik, tendangan, dan pukulan mungkin adalah pandangan orang luar tentang pandekar, maklum kegiatan diatas adalah konsumsi harian kami yang selalu dilihat oleh masyarakat. Dibalik itu sebenarnya pandekar memiliki banyak kegiatan yang menarik untuk melatih para anggotanya dalam berorganisasi. Disini akan dijelaskan beberapa dari kegiatan pandekar tersebut.

 LKMM


       Sebagai mahasiswa tentu kita tidak asing lagi dengan kegiatan yang satu ini, beberapa organisasi maupun instansi rutin mengadakanya setiap tahun. Kegiatan ini diselenggarakan pandekar mengingat pentingnya untuk  mengembangkan potensi anggota dalam hal manajemen diri dan kepemimpinan dalam membangun organisasi.  Selain kegiatan dalam ruangan kegiatan ini juga diisi dengan kegiatan luar ruangan yang menarik, seru dan tentunya memiliki nilai edukasi.

Latihan gabungan

 
       Dalam ukm pandekar kami memiliki delapan unit beladiri diantaranya karate, taekwondo, kempo, pstd, tapak suci, aikido, wushu, dan tarung drajat. Selain anggota aktif di organisasi ukm pandekar kami juga membuka kesempatan bagi teman teman mahasiswa maupun umum untuk berlatih di unit tersebut yang dinamakan anggota pasif. Untuk menjalin silaturahmi antar sesama unit dan anggota pasif kami setiap tahunya rutin mengadakan acara latihan gabungan antar sesama unit di ukm pandekar. Acara satu hari ini biasanya mengambil tempat yang seru dan menarik seperti dipantai.

Pandekar go to school

       Selain berkembang diruang lingkup unand kami menyadari penting untuk mensosialisasikan beladiri di lingkungan masyarakat luar.  Sekolah tingkat menengah maupun atas adalah target kami dalam merealisasikan acara ini. Acara yang diselenggarakan berupa melakukan pelatihan beladiri dasar, atraksi beladiri dan materi singkat tentang beladiri.  Diharapkan dengan acara ini akan mendorong generasi muda untuk lebih menyadari akan pentingnya beladiri dalam kehidupan.

Pa'e

       Acara yang bertajuk pandekar events ini sebenarnya adalah acara multi events dan merupakan agenda terbesar ukm pandekar. Acara utamanya berupa kejuaraan beladiri antar sumatra maupun sumbar.  Kejuaraan ini biasanya terbuka untuk mahasiswa maupun umum.  Kejuaraan yang diadakan berbeda setiap tahunya,  seperti pada tahun lalu di selenggarakan kejuaraan taekwondo dan pada tahun 2017 ini rencananya akan diselenggarakan kejuaraan pencak silat.
       Sekian deskripsi singkat dari kami tentang kegiatan di ukm pandekar. Perlu direkankan bahwa acara ini hanya beberapa dari sekian banyak acara di ukm pandekar. Semoga ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang berminat untuk mempelajari tentang ukm pandekar.

Jumat, 29 September 2017

Martial Art : History, development, and benefit


          Beladiri telah muncul berabad abad yang lalu dalam peradaban manusia. Seperti yang tertulis dalam hieroglip bangsa mesir dari masa 3500 SM. yang menggambarkan gaya kuno pertarungan menggunakan tangan . Pada 684 SM.  di yunani terdapat sebuah beladiri bernama pancrasion yang menggabungkan pukulan dan tendangan, beladiri ini juga di ikut sertakan dalam olimpiade pada zaman itu. Beladiri mulai terkenal dan berkembang pada 520 SM. Di China para biksu menggunakan beladiri yang disebut kung fu untuk mencapai ketenangan pada tubuh, pikiran dan jiwa mereka.  Setelah itu muncul beladiri dari jepang bernama karate yang masih berkembang sampai sekarang.  Olahraga ini di buat oleh penduduk okinawa sebagai perlindungan diri menghadapi para penyerang dari luar.
          Pada zaman sekarang bela diri telah berkembang dengan pesatnya. Beberapa beladiri yang terkenal seperti wushu, karate, taekwondo, silat, aikido, judo, jujutsu telah menjamur ke berbagai penjuru dunia dan telah memiliki organisasi dunia masing masing.  Beladiri tersebut tidak hanya memperagakan gerakan unik dan khas untuk menarik perhatian tetapi juga falsafah nya masing masing. Seperti karate terdapat konsep rakka(kemantapan), dan, mizu no kokoro(ketenangan).
          Selain jenis beladiri alasan orang untuk mempelajari beladiri pun terus berkembang.  Alasan utama seseorang untuk belajar beladiri tentu saja untuk pertahanan diri. Tapi pada zaman sekarang dengan sistem hukum dan pihak keamanan yang semakin baik alasan ini sedikit dikesampingkan. Alasan lain yaitu untuk menjaga kesehatan,  beladiri merupakan latihan fisik yang baik untuk kesehatan yaitu dapat menyehatkan jantung dan mengurangi obesitas. Orang juga menjadikan beladiri sebagai ladang untuk mencari nafkah yaitu dengan menjadi pelatih dan membuka perguruan, jadi beladiri telah membantu pemerintah dengan mengurangi pengangguran di banyak negara. Dengan banyak nya organisasi beladiri tentu banyak diselenggarakan kejuaraan beladiri baik di skala kecil maupun dunia, memunculkan keinginan dan alasan orang untuk belajar beladiri yaitu untuk menjadi atlit dan dan meraih prestasi.
          Beladiri terbukti memiliki manfaat bagi perkembangan fisik dan mental manusia.  Penelitian yang dilakukan oleh Rosa Angela Fabio dan Giulia Emma Towey dari universitas messina, italia menguji pengaruh beladiri terhadap perkembangan kognitif  seperti perhatian, kreatifitas, dan kemampuan akademik. Penelitian ini juga menguji personal faktor  manusia yaitu kemantapan diri, harga diri, dan agresifitas. Sampel yang digunakan adalah 76 orang yang berlatih beladiri yang terbagi menjadi tiga grup pemula, menengah, dan ahli dan grup yang tidak belajar beladiri terdiri dari 70 orang.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Seniman bela diri menampilkan kinerja yang lebih baik dalam tes perhatian dan kreativitas. Semua faktor kepribadian yang dianalisis menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok, menghasilkan tingkat kemantapan diri dan harga diri yang lebih tinggi, dan penurunan agresivitas.
       Beladiri adalah bagian dari peradaban manusia sejak zaman dahulu dan telah banyak berkembang pada zaman kontemporer ini.  Alasan orang yang mulanya mempelajari beladiri hanya untuk pertahanan diri telah berkembang seiring berkembang nya beladiri membuat olahraga ini banyak diminati .  Selain berpengaruh pada kesehatan bdladiri juga berpengaruh pada faktor mental, Praktik bela diri secara teratur dapat mempengaruhi banyak aspek fungsional, yang menyebabkan efek positif pada kepribadian dan faktor kognitif, dengan implikasi pada kesejahteraan psikologis, dan di bidang pendidikan.

Reference:
https://www.researchgate.net/
John shieman. The effect of martial arts training on self-concept, self-esteem, and self efficacy

Minggu, 05 Maret 2017

Kejuaraan Taekwondo Se Sumatera Barat tahun 2017


Kejuaraan Taekwondo Se Sumatera Barat tahun 2017

sudah lama kita nantikan sebuah kejuaraan taekwondo di kota padang. kejuaraan taekwondo se sumatera barat itu lebih tepatnya di auditorium Universitas Andalas. pada tanggal.  30, 31, Maret-1,2 April 2017. kejujaraan Taekwondo Ini diangkat oleh Panitia Proffesional dari Unit Kegiatan Mahasiswa UKM Pandekar Univeristas Andalas. Kejuaraan ini. dijaman Menarik dan Hadiahnya tak kalah Luar biasa. bagi para bealdiriwan Taekwondo dari seluruh sumatera barat ditantang untuk bertanding pada kejuaraan bergengsi ini. ayo tunggu apa lagi !! Kami tunggu tendangan anda diatas matras kami !!

Untuk Melihat surat undangan Kejuaraan dapat di lihat pada link dibawah ini

Download Proposal Kejuaraan Teaekwondo Sumbar  Untuk Dojang http://bit.ly/2luTxR9

Download Proposal Kejuaraan Taekwondo Sumbar Untuk Universitas
http://bit.ly/2muhA2p


Kejuaraan Taekwondo Se Sumatera Barat tahun 2017

Download Proposal Undangan Dojang
Download Proposal Undangan Universitas

Sabtu, 04 Maret 2017

Rabu, 08 Februari 2017

Mengenal Master Shotokan Pencetus Dojo-Kun
Tode Sakugawa (1733-1815)

Jangan sebut dirimu seorang “Karateka” jika tidak tahu apa itu Dojo-Kun (sumpah Karate). Dojo-kun biasanya selalu di bacakan setiap upacara Karate – baik itu sebelum memulai latihan ataupun ketika mengakhiri latihan. Dan sebagai seorang Karateka yang kita wajib paham mengenai Doju-kun dan juga dalam pengaplikasiannya tak hanya ketika latihan saja, melainkan di dalam setiap kehidupan kita sehari-hari.
Ada lima poin dalam Dojo-Kun, yaitu : [1]
1.      Sanggup memelihara kepribadian - Seek perfection of character (jinkaku kansei ni tsutomeru koto)
2.      Sanggup patuh pada kejujuran - Be faithful (makotono michi o mamoru koto)
3.      Sanggup mempertinggi prestasi – Endeavour (doryoku no seishin o yashinau koto)
4.      Sanggup menjaga sopan santun - Respect others (reigi o omonzuru koto)
5.      Sanggup menguasai diri - Refrain from violent behaviour (kekkino yu o imashimeru koto)
Tahukah kamu siapa master pencetus awal Dojo-Kun? Tode Sakugawa (1733-1815), dialah pencetus awal Dojo-Kun.  Sakugawa juga merupakan guru pertama di dalam silsilah Karate Shotokan yang berjasa dalam perkemabangan Karate seperti yang kita pelajari saat ini. Taknik beladirinya  berbeda dengan kita saat ini, yaitu berasal dari White Crane Chu’an fa, namun pemikirannya tentang mengajar seni bela diri sangat modern. [2]
Sakugawa lahir sekitar 40 tahun sebelum revolusi Amerika (Maret 1733). Ayahnya, setelah dihajar oleh sekelompok pemabuk, meninggal dengan pendarahan dalam. Saat itu Sakugawa masih berusia remaja (sekitar tahun 1750). Sebeum meninggal ayahnya memastikan sebuah janji kepada anaknya bahwa ia tidak akan pernah membiarkan dirinya menjadi korban dari kekerasan seperti yang dialami olehnya.
Setelah kepergian ayahnya, Sakugawa mencari orang yang ahli dalam bela diri. Ia menemukan seorang biksu, Peichin Takahara, yang ahli di dalam Tode. Takahara adalah seorang bangsawan Okinawa yang bekerja sebagai seorang pembuat peta di Istana Shuri. Ia menerima Sakugawa sebagai seorang muridnya. Sakugawa pun belajar bela diri di bawah didikan Takahara, Sakugawa adalah murid yang sangat antusias dan juga berbakat.
Kita mungkin berfikir bahwa para leluhur Karate kita adalah seorang yang memiliki sikap yang baik lagi bijaksana, namun bahkan seorang yang bijaksana sekalipun awalnya adalah seorang pemuda yang brutal dan bodoh. Pada saat itu Sakugawa yang berusia 23 tahun adalah seorang pemuda yang sangat berani dan berandal, dan suatu malam ia merencanakan untuk mendorong seorang yang tamu terkemuka di China ke sebuah sungai kecil dengan tujuan bersenang-senang akan hal tersebut. Namun, Kong Su Kung China dengan ilmu bela dirinya melemparkan meja ke arah pemuda berandalan tersebut. Sakugawa dipermalukan, dan dipaksa untuk berlutut dan meminta maaf. Dengan kebaikan dan kebijaksanaannya, Kong Su Kung mengundang Sakugawa untuk menjadi muridnya dan belajar “White Crane Chu’an Fa” dengannya. Dengan dukungan dari Takahara, Sakugawa menerima undangan tersebut. Pada waktu itu sistem White Crane adalas sebuah perkembangan baru, dan Takahara mungkin saja berharap untuk dapat mempelajarinya melalui muridnya tersebut. Sakugawapun mempelajari sistem tersebut selama kurang lebih enam tahun. Sementara ia berada di bawah didikan Kong Su Kung, Sakugawa diperkenalkan kepada dasar dari “hikite”, menarik tangan ke belakang (seperti yang diterapkan di dalam karate saat ini). Setelah belajar dari kesalahan yang ia perbuat dan juga setelah berada di bawah didikan Kong Su Kun, Sakugawa pun mejadi seorang yang lebih bijaksana. Sakugawa dinobatkan sebagai pencetus  “Dojo Kun”, aturan hidup bagi Karateka. Sakugawa juga terkenal di dalam lingkaran kobudo (sebuah sistem pertarungan tradisional di Okinawa yang menggunakan alat-alat berkebun sebagai senjata.
Pada usia tujuh puluh delapan tahun, Sakugawa dikenalkan dengan Sokon Matsumara, yang memiliki ambisi besar untuk menjadi petarung hebat di Okinawa. Ia ingin dididik oleh Sakugawa. Meskipun awalnya ia ragu untuk menerima murid baru, ia langsung kagum dengan semangat yang dimiliki oleh Sokon Matsumara tersebut dan memutuskan untuk memberinya sebuah kesempatan. Hal terpenting yang perlu diingat mengenai Sakagawa adalah bahwa ia menemukan sistem latihan dojo dan original Kushanku Kata (yang saat ini kita kenal dengan Kata Kanku Dai dan Kanku Sho), dan merupakan guru pertama Matsumara.
Tode Sakugawa meninggal pada 17 Agustus 1815, di usianya yang ke-82 setelah melatih Matsumura selama empat tahun. (M.Y)




[1] School of Martial Arts. Shotokan Karate-Do Student Mannual. Karate Ontario. Canada.
[2] Dixon, Jon. ISKF Karate Book. 2014 . Canada